Reformasi pada akhir Dinasti Qing

Reformasi pada akhir Dinasti Qing
TipeGerakan reformasi sistem politik dan ekonomi
Periode1901-1911
HasilGagal total
Judul lain dalam bahasa Mandarin清末新政 (Politik baru akhir Qing)
Judul lain dalam bahasa InggrisKebijakan Baru Cixi
Kebijakan Baru Guangxu
Kebijakan Baru Gengzi
Kebijakan baru pada akhir Dinasti Qing
Kesepakatan Baru pada akhir Dinasti Qing

Reformasi pada akhir Dinasti Qing (Hanzi: 晚清改革[1]; Pinyin: Wǎnqīng gǎigé), umumnya disebut Kebijakan Baru pada akhir dinasti Qing[2] (Hanzi: 清末新政; Pinyin: Qīngmò xīnzhèng), atau "Kesepakatan Baru pada akhir Dinasti Qing",[3] yang dimaksud dengan Kebijakan Baru adalah serangkaian reformasi budaya, ekonomi, pendidikan, militer dan politik yang dilaksanakan pada dekade terakhir Dinasti Qing guna menjaga dinasti agar tetap berkuasa setelah invasi negara-negara besar yaitu Aliansi Delapan Negara yang bersekutu dengan sepuluh provinsi yang termasuk dalam Pakta Pertahanan Bersama Provinsi Tenggara ketika terjadi Pemberontakan Boxer.

Reformasi ini dimulai tahun 1901, karena mendapat dukungan dari Ibu Suri Cixi, maka sering disebut juga "Kebijakan Baru Cixi".[4]

  1. ^ "History of Modern East Asia". National Taiwan University. Diakses tanggal 28 March 2021. 
  2. ^ Yih-Jye Hwang (2015-01-23). "The births of International Studies in China". Review of International Studies. 
  3. ^ Eva Huang; John Benson; Ying Zhu (17 March 2016). Teacher Management in China: The Transformation of Educational Systems. Routledge. hlm. 32–. ISBN 978-1-317-43514-3. 
  4. ^ China Review International. University of Hawaiʻi, Center for Chinese Studies and University of Hawaii Press. 2003. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search